Terima Kasih Anda Sudah Mau Berkunjung Ke Blogs Kami Yang Serba putih ini , agar lebih ringan saat di load oleh pembaca setia.

SIlahkan Lihat Daftar Isi .

Anda Boleh Copy Dan Paste semua Artikel kami tapi cantumkan Sumbernya .

Saturday 4 August 2012

Perlunya Kejelasan Objek RISET

dunia nyata sangat luas itu tidak mungkin kita potret dalam riset kita. Oleh karena itu , kita hanya dapat memotret sebagian kecil dari dunia nyata tersebut. untuk memilih bagian mana yang dapat kita teliti diperlukan pemahaman mengenai apa yang di sebut dengan populasi dan sampel.

untuk memahami masalah ini secara benar, maka kita harus mengetahui hal - hal yang berkaitan dengan ketiga masalah tersebut :

- Apa yang menjadi obejek riset kita ?

- bagaimana mencari objek tersebut ?

- seberapa besar ukuran objek yang diperlukan dalam riset kita ?


Friday 3 August 2012

COntoh Kasus dalam Penentuan Variabel


Jika kita mengunakan contoh rumusan masalah dalam kasus di BAB sebelumnya yang berbunyi : "Apakah terdapat hubungan antara strategi pemasaran dengan penjulan produk sepatu wanita di PT x" ; ,maka variabel - variabel yang muncul pada rumusan masalah ini ialah :

varibel strategi dan variabel penjulan produk . karena kasus ini berutujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel ; maka variabel - variabel tersebut hanya berkolerasi/

sekalipun demikian kita dapat mengubah tujuan riset ini menjadi metode lain, misalnya kita ingin melihat apakah menurunnya penjualan diakibatkan oleh strategi pemasaran yang salah.

jika ini tujuan kita , maka rumusan masalah yang akan menjadi : "Pengaruh strategi pemasaran terhadap penjualan produk sepatu di PT x" . dengan demikian variabel strategi pemasaran dikategorikan sebagai variabel bebas karena variabel ini yang mempengaruhi variabel penjualan ; sedangkan variabel penjualan produk adalah sebagai variabel tergantung .

Variabel diskrit atau variabel kontinu


variabel diskrit merupakan variabel yang hanya dapat memuat sepertangkat nilai terbatas atau nilai bulat tertentu. 

contoh :

jumlah mahasiswa dalam suatu universitas merupakan variabel diskrit karena jumlah ini akan berupa bilangan bulat, misalnya 325 ; tidak akan ada jumlah mahasiswa 325,5 ...

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sebaliknya variabel kontinu merupakan variabel yang dapat memuat variabel seperangkat nilai yang tidak terbatas antara dua tingkatan variabel /

variabel kontinu ini mempunyai sifat  nilai pecahan , misalnya tinggi badan seseorang 1,5 meter , 1,6 meter  atau 1,75 meter .


Variabel Perantara


variabel bebas , tergantung , kontrol dan moderat yang sudah di bahas di atas permukan variabel - variabel konkret. ketiga variabel , yaitu variabel bebas , kontrol dan moderat tersebut dapat dimanipulasi oleh peneliti dan pengaruh ketiga variabel tersebut dapat di lihat atau di obsevarsi .

oleh karena itu variabel perantara didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabel yang sedang diteliti tetapi tidak dapat di lihat , diukur , dan dimanipulasi

contoh :

- masalah : layanan yang berkualitas mempengaruhi kepuasan pelanggan 

- variabel bebas : .layanan yang berkualitas

- variabel tergantung : kepuasan pelanggan 

- variabel perantara : kulaitas jasa / produk

pada umumnya layanan yang berkualitas akan memberikan kepuasan yang tinggi terhadapa pelanggaran , sekalipun demuikian kualitas jasa akan  mempengaruhi hubungan variabel layanan dengan variabel kepuasan. layanan berkualitas belum tentu memberikan kepuasan kepada pelanggan kualitas jasanya atau produknya rendah.

misalnya sebuah toko sepatu memberikan layanan yang berkualitas kepada pelanggannya. ketika seorang pembeli mengetahui bahwa sepatunya sobek pada bagian tertentu maka tingkat kepuasan akan menurun .

Variabel Kontrol


Dalam penelitian kita berusaha menghilangkan atau menetralkan pengaruh yang menggangu hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung . suatu variabel yang akan di hilangkan disebut variabel kontrol (control variabel ).

contoh :

"terdapat pengaruh warna sepeda terhadapa keputusan membeli di kalangan konsumen" akan menjadi lebih tajam jika "terdapat pengaruh warna sepeda motor terhadap keputusan membeli di kalangan konsumen wanita"

Jika gender tidak kita kendalikan maka kemungkinan hasil riset kita bias karena dipastikan ada perbedaan selera warna di kalangan konsument pria dan wanita .

Variabel Moderat

Variabel moderat ( Moderate Variabel ) adalah variabel bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah kehadiran berpengaruh terhadap hubungan antara variabel bebas pertama dan variabel tergantung .

COntoh :

"Pengaruh kualitas produk terhadap keputusan membeli konsumen" , maka kita dapat memilih variabel moderatnya adalah "harga". dengan memasukan variabel moderat harga, kita ingin mengetahui apakah besaran hubungan kedua hubungan tersebut berubah.

jika berubah maka variabel moderat berperan , sedang jika tidak berubah maka variabel moderat nya tidak mempengaruhi hubungan kedua variabel yang ditelilti .

Variabel Tergantung

variabel tergantung (dependent variabel ) adalah  variabel yang memberikan reaksi / respon jika dihubungkan dengan variabel bebas .

contoh :

"pengaruh kualitas produk terhadap keputusan membeli konsumen", maka variabel tergantungnya adalah keputusan membeli , karena keputusan membeli akan dilakukan setelah diperbaharui oleh penilaian konsumen terhadap kualitas produk barang yang akan dibelinya.

Thursday 2 August 2012

Variabel Bebas !

variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. 
Variabel bebas disebut juga variabel predictor , yaiutu varibel yang berperan untuk memprediksi fluktuasi nilai dari variabel tergantung.

contoh :

jika kita kita mempunyai model hubungan variabel yang berdasarkan teori seperti di berikut ini : "Pengaruh kualias produk terhadap keputusan membeli konsumen " maka kita jelaskan :

1. Terdapat dua variabel , yaitu variabel kualitas produk dan variabel keputusan membeli 

2. variabel kualitas produk disebut sebagai variabel bebas karena diasumsikan variabel ini mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan untuk membeli produk tertentu. secara tekhnis besar kecil nya nilai variabel keputusan membeli dipengaruhi oleh kualitas produk .

3. variabel keputusan membeli disebut sebagai variabel tergantung .

Hubungan Antara Masalah dan Variabel

karena salah satu persaratan dalam membuat masalah riset diantaranya ialah munculnya variabel  - variabel yang akan diteliti melalui masalah yang sudah kita rumuskan tersebut. Dengan kata lain , keberadaan variabel - variabel yang akan diteliti berasal dari masalah tersebut .

contoh :

"apakah ada hubungan antara promosi dengan penjualan ? "

Maka terdapat 2 : variabel promosi dan variabel penjulan .

Contoh Lain :

"APakah Promosi dan Penjualan mempengaruhi laba ? "

maka terdapat 3 : variabel promosi , variabel penjualan dan variabel laba .

kesimpulan :

masalah yang tepat dalam suatu riset mengandung atau mencerminkan pola hubungan antar variabel.

COntoh kasus dalam Perumusan Masalah


Kita menemukan sepatu perusahaan sepatu wanita yang terus menerus merugi. setelah kita melakukan obsevarsi ternyata diketahui bahwa perusahaan tersebut tidak pernah membuat perencanaan pemasaran yang benar .
Pemasaran dilakukan Hanya secara asal - asalan sehingga penjualan produk mereka tidak sesuai dengan target yang ditetapkan. pada kasus ini kita mencoba meformulasikan masalah tersebut menjadi berikut :
"Hubungan antara strategi pemasaran dengan penjualan produk sepatu di PT x"

Maka rumusan masalah dalam riset ini ialah : " Apakah Terdapat hubungan antara strategi pemasaran dengan penjualan produk sepatu wanita di PT x" .

Beberapa Pertanyaan Membantu dalam membuat masalah RIset ?

Agar dapat Merumuskan masalah riset Denganm benar , dibawah ini diberikan tips dalam bentuk pertanyaan - pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah kita benar - benar memahami bidang yang akan kita teliti ? 

2. Apakah saya memahami teori -teori yang akan mendukung riset tersebut sehingga riset memang dapat dilandasi dengan teori - teori yang tepat ?

3. Apa saja pertanyaan - pertanyaan riset yang penting yang muncul dalam kajian yang akan kita lakukan ?

4. jika sudah ditemuakan Pertanyaan - pertanyaan tersebut , Bagian - bagian mana yang memerlukan ekplorasi lebih lanjut ?

5. APakah riset yang kita lakukan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai persolan yang akan kita kaji tersebut ?

6. apakah sudah terdapat banyak kajian mengenai topik ini ?  Jika belum maka kajian ini dapat dilanjutkan 

7. Apakah topik yang kita kaji menjadi topik yang hangat atau sudah kadaluarsa ?

8. Apakah kita dapat mendukung biaya untuk riset ini ?

9. Apakah riset yang kita lakukan berpengaruh signifikan terhadap ilmu bidang kita ?

Bagaimana Kita Menentukan Masalah ?


Dengan Melakukan Proses penyempitan masalah dimulai dari yang sangat umum menjadi yang lebih khusus dan pada akhirnya menjadi masalah yang spesifik dan siap untuk diteliti .

Pola berpikir untuk melakukan penyempitan masalah dapat dilihat pada gambar di bawah ini .









Masalah tidak boleh mempresntasikan masalah posisi moral dan etika


agar tidak terjebak dalam masalah subjektif , maka sebaiikanya kita menghindar dari masalah - masalah idealisme dan nilai - nilai .
misalnya kita akan mengalami kesulitan dalam mengukur masalah - masalah seperti berikut ini :

- Haruskah semua mahasiswa tidak menyontek dalam ujian ?

- Haruskan semua mahasiswa rajin dalam belajar ?

Akan lebih baik jika masalah tersebiut dijadikan seperti ini :

- Hubungan antara kesiapan ujian dan nilai yang di raih .

- Pengaruh tingkat kerajinan mahasiswa terhadap kecepatan kelulusan .

Masalah Dapat diuji secara EMpiris


artinya perumusan masalah yang dibuat memungkinkan kita dapat mencari data di lapangan sebagai sarana pembuktian atau jawaban terhadap masalah tersebut .

Tujuan utama pengumpulan data adalah untuk membuktikan bahwa masalah yang sering dikaji dapat dijawab data yang diperoleh tersebut. dengan kata lain masalah memerlukan jawaban , jawaban didapatkan setelah kita mengumpulkan data di lapangan .

Masalah harus dirumuskan secara spesifik dan tidak bermakna ganda .!


Dalam riset yang menggunakan pendekan kuantitatif terdapat beberapa kata tekhnis yang secara konvesional harus diikuti , misalnya kata 
"hubungan" ,
 " Pengaruh" ,
 "Membandingkan perbedaan / kesamaan ",
 "memprediksi" Dan 
"TInjauan" .

COntoh :

1. Apakah ada hubungan antara promosi dengan volumen penjualan ?

2. Apakah warna sepeda motor honda mempengaruhi minat beli konsumen ?

3. Apakah terdapat perbedaan antara penjualan mobil honda dan mobil toyota ?

4. Apakah laba dipredikasi dengan penjualan ?

Proses Indentifikasi Masalah !

Sebelum membuat suatu Proposal Riset , Maka sebaiknya kita sudah mengenal rumusan masalah .
Beberapa Panduan di bawah ini akan mempermudah bagi kita untuk menenmukan masalah .

1. Masalah setidak - tidaknya mencerminkan hubungan  antara dua gejala ( secara tekhnis kita sebut "variable" ) atau lebih .

2. Masalah Harus dirumuskan secara spesifikasi dan tidak bermakna ganda .

3. masalah harus dapat diuji dengan empiris , yaitu dimungkinkan adanya Pengumpulan data Yang akan digunakan sebagai bahan untuk menjawab masalah tersebut .

4. masalah tidak boleh mempresentasikan masalah posisi moral dan etika .

5. masalah umumnya dirumuskan  dalam bentuk pertanyaan ,